PELUANG USAHA DAUN KELOR


Daun kelor sendiri merupakan tanaman yang mempunyai manfaat sangat tinggi. Tanaman yang memiliki nama latin Moringa oleifera sangat bagus dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Dari bagian tanaman kelor mulai dari daun, kulit, batang hingga bijinya banyak manfaatnya. Tanaman kelor ini mempunyai batang yang berkayu, berdiri tegak, berwarna putih kotor, memiliki kulit yang tipis dan memiliki permukaannya yang kasar. Ketinggian dari tanaman kelor ini mamapu mencapai ukuran 7 meter hingga 12 meter. Daun kelor memang banyak manfaatnya sehingga tak heran banyak yang menanamanya. Peluang usaha budidaya daun kelor memang bisa dibilang sangat menjanjikan. Potensi bisnis budidaya daun kelor memang sangat bagus dimana daun ini banyak dicari. Peminat daun keloir ini memang datang dari berbagai industri mulai dari obat dan lainnya yang menggunakan bahan ini. Tak heran jika budidaya daun kelor ini sangat menjanjikan di waktu ini. Memang potensi bisnis budidaya daun kelor sangat menjanjikan, cara pembudidayaan daun kelor memang bisa dikatakan sangat mudah. Pengembangbiakan daun kelor bisa menggunakan biji ataupun dengan cara stek. Daya tahan budidaya daun kelor ini memang terbilang bagus sehingga penanamannya sangat mudah.

Hampir semua bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan. Menurut bagian-bagian tanaman kelor yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan antara lain: a. Batang Batang tanaman kelor oleh masyarakat dijadikan sebagai pagar hidup yang ditanam di belakang atau di samping rumah. Adapula yang memanfaatkan sebagai tanaman pembatas lahan, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang berbatu atau lahan marginal. Bagian yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah kulit batang. Kulit batang dikerik hingga bagian kayu kemudian ditabur di atas daging atau ikan yang sedang direbus.

Kelor telah menjadi salah satu herbal yang paling banyak dipelajari di Filipina, India,Afrika, Eropa dan di Amerika Serikat. Beberapa universitas terkemuka, lembagailmiah yang kredibel dan badan-badan pemerintah di seluruh dunia telah dan tengahserius memeriksa tanaman menakjubkan yang banyak manfaatnya bagi kesehatanmanusia. Akibatnya, hasil penelitian yang tak terhitung jumlahnya dan makalahpenelitian telah dipublikasikan dalam jurnal medis dan ilmiah terkenal. Ratusan studiini dapat ditemukan di US National Center for Biotechnology / National Library ofMedicine / National Institutes of Health situs: PubMed.gov, dan ribuan websitesumber informasi tentang Tanaman Kelor lainnya di internet.

  1. MANFAAT TANAMAN KELOR
Kelor tidak hanya kaya akan nutrisi akan tetapi juga memiliki sifat fungsional karena tanaman ini mempunyai khasiat dan manfaat buat kesehatan manusia. Baik kandungan nutrisi maupun berbagai zat aktif yang terkandung dalam tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan mahluk hidup dan lingkungan. Oleh karena itu kelor mendapat julukan sebagai “miracle tree” (Fuglie et al., 2001). Disamping itu,. kelor sangat berpotensi digunakan dalam pangan, kosmetik dan industri (Anwar et al., 2007). Di beberapa wilayah di Indonesia, utamanya Indonesia bagian timur kelor dikonsumsi sebagai salah satu menu sayuran. Di Filipina, daun kelor sangat terkenal dikonsumsi sebagai sayuran dan dapat berfungsi meningkatkan jumlah ASI (air susu ibu) pada ibu menyusui sehingga mendapat julukan Mother’s Best Friend (Jongrungruangchok et al., 2010; Tilong, 2012). Hal ini disebabkan karena daun kelor mengandung unsur zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti beta (B3), kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, seng, vitamin C, sebagai alternatif untuk meningkatkan status gizi ibu hamil. Sebagai pangan fungsional, bagian daun, kulit batang, biji hingga akar dari tanaman kelor tidak hanya sebagai sumber nutrisi tetapi juga berfungsi sebagai herbal buat kesehatan yang sangat berkhasiat (Simbolan et al., 2007). Saat ini penelitian dan uji clinis tentang fungsi kelor sebagai obat mulai berkembang meskipun manfaat dan khasiatnya belum banyak diketahui oleh masyarakat. Penemuan terbaru adalah fungsi daun kelor sebagai farmakologis, yaitu antimikroba, antijamur, antihipertensi, antihyperglikemik, antitumor, antikanker, anti-inplamasi (Toma & Deyno, 2014). Hal ini karena adanya kandungan diantaranya asam askorbat, itu hasil penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat berfungsi sebagai antidiare (antidiarraheal activity) dengan dosis oral 300 mg/kg berat badan (Misra et al., 2014).
Setelah mengetahui tentang manfaat kelor, perlu diketahui tentang bagaimana cara pemanfaatannya untuk memperoleh hasil yang optimal. Bagian kelor yang sering dimanfaatkan adalah daun dan biji kelor. Berikut adalah cara memanen dan mengolah pohon kelor yang telah di terapkan di wilayah Afrika.

Memanen Daun

Daun kelor dapat dipanen 3-4 bulan setelah tanam. Panen yang baik berlangsung setiap 30 sampai 45 hari.
-      Lakukan panen di bagian paling dingin dalam hari; pagi atau larut malam. Pastikan daun tidak basah dengan embun, khususnya di pagi hari, untuk menghindari pertumbuhan jamur selama transportasi.
-        Potong semua cabang dengan daun 50 cm dari tanah

Mengeringkan Daun :
Daun harus dikeringkan dengan cepat dan jauh dari sinar matahari dan debu untuk menghindari pertumbuhan jamur dan degradasi vitamin oleh sinar ultraviolet (UV).
Dua metode pengeringan utama yang dapat digunakan :
  1. Sebuah penampungan pengeringan dapat dibangun dari bahan-bahan sederhana. Pondok kosong juga dapat digunakan. Harus ada tikar di lantai atau di rak, di mana daun akan disebar dalam lapisan tipis untuk membantu mereka kering dengan baik.
  2. Daun dapat dikeringkan pada jaring, seperti halnya dengan pengeringan tembakau

Memanen biji kelor
Polong dan biji adalah produk kedua yang akan dipanen. Satu pohon kelor dewasa menghasilkan sekitar 200-250 polong, yang sama dengan 1 kg polong. Polong dapat dipanen hijau atau kering.
-        Polong hijau dapat dipanen 7 bulan setelah tanam.
-        Polong kering dapat dipanen sekitar 6 minggu kemudian. Mereka siap untuk dipanen ketika menjadi coklat dan kering, dan membuka dengan mudah.
-        Biji yang diambil, ditempatkan dalam kantong dan disimpan di tempat yang kering.
Karena cabang kelor yang rapuh, tidak dianjurkan untuk mendaki pohon untuk mengumpulkan polong.

Aneka olahan kelor :
  1. Bubuk daun kering
Kaya vitamin, mineral dan protein, daun kelor diolah menjadi bubuk dapat meningkatkan diet anak-anak dan ibu menyusui, dan dapat digunakan sebagai pengobatan untuk diabetes dan gangguan pencernaan dan pernapasan.
Untuk mendapatkan kelor daun bubuk :
-       Cuci dan keringkan daun jauh dari matahari pada hari panen.
-       Dua hari kemudian, pisahkan daun dari tangkai daun, kemudian keringkan
selama 3-4 hari. Kumpulkan dan bersihkan daun kering.
-   Giling daun dalam mortar atau penggilingan. Hasilnya adalah bubuk hijau halus. Pengeringan yang kurang sempurna menghasilkan bubuk berwarna coklat yang tidak cocok untuk konsumsi.
-       Ayak bubuk, masukkan di kotak tertutup rapat atau kantong plastik, dan
simpan di tempat yang teduh dalam wadah untuk menghindari kontaminasi. Dari 100 kg daun segar termasuk tangkai daun, akan mendapatkan sekitar 6,5 kg serbuk daun kering (digiling di mortir).

  1. Bubuk bunga kering
Bubuk bunga kelor kering diproduksi dengan cara yang sama dengan bubuk daun. Bubuk ini digunakan sebagai obat atau sebagai suplemen gizi.

  1. Bubuk dari batang dan tangkai
Setelah disahkan dari daun, batang dan tangkai daun dikeringkan di matahari selama sekitar 15 hari, kemudian ditumbuk di penggilingan untuk memperoleh bubuk. Simpan dalam kantong dan dapat digunakan sebagai produk makanan bagi hewan dan
manusia.
  1. Bubuk dari akar, batang, kulit kayu dan kulit kulit
-      Potong batang dan akar kecil - kecil. Cuci dalam air, kupas batang / kulit kayu, dan potong menjadi potongan yang lebih kecil.
-   Gabungkan potongan menjadi empat batch dari jenis yang sama (akar, batang, kulit akar, kulit pohon).
-    Keringkan secara terpisah di empat keranjang selama sekitar 10 hari. Kemudian giling secara terpisah di penggilingan untuk memperoleh empat serbuk yang berbeda yang dapat digunakan untuk mengobati masalah medis tertentu, termasuk pembengkakan pada kaki (Retensi air), sakit gigi dan kudis.

  1. Bubuk biji kelor
Biarkan polong kering di pohon dan kumpulkan ketika telah kering. Kemudian pisahkan biji dari polong dan giling mereka menjadi bubuk menggunakan lesung dan alu. Bubuk biji kelor digunakan untuk perlakuan dan pemurnian air.
  1. Teh daun kelor
-      Keringkan daun dan batang kelor.
-      Hancurkan daun menjadi lembut dalam mortar.
-      Campur bubuk yang diperoleh dengan batang yang sebelumnya telah dipotong
menjadi potongan-potongan kecil.
-      Kemas campuran ke dalam kantong teh.
-      Konsumsi setelah direndam dalam air panas. Teh kelor sering digunakan sebagai obat pilek.

  1. minyak biji kelor
-      Hancurkan biji kelor dan didihkan dalam air.
-      Buang busa yang naik ke permukaan dengan sendok.
-      Ambil minyak yang mengambang dengan sendok.
Minyak juga dapat diekstraksi dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dioperasikan secara manual atau dengan pelarut(misalnya heksan).
Satu liter minyak diperoleh dari 4 kg biji kelor. Minyak ini digunakan dalam
pembuatan kosmetik.

  1. Penanganan segar yang pada umumnya dijadikan sebagai sayur.
Pemanfaatkan daun kelor pada umumnya dijadikan oleh masyarakat adalah dijadikan sebagai sayur bening .
  1. Pengolahan untuk bahan baku antara
Pengolahan daun kelor ada yang di keringkan atau dijadikan tepung daun kelor),
  1. Pengolahan untuk kebutuhan farmasi.
Dibidang farmasi daun kelor dimanfaatkan dan dibentuk seperti moringa capsul, moringa tablets, moringa tea),
  1. Pengolahan untuk kosmetik
dibidang kecantikan daun kelor dijadikan bermacam-macam seperti moringa oil, moringa soap, moringa face wash, moringa cream).
  1. Pengolahan kelor menjadi berbagai bentuk olahan siap saji.
Dalam pengolahan daun kelor untuk olahan siap saji diantaranya pudding kelor, cake, biskuit, crackers, jus, minuman prebiotik).
Jika memilih menanam Kelor mulai dari biji, yang pertama yang dilakukan ialah dengan memilih biji kelor dengan kualitas yang baik dibanding dengan polong yang telah tua. Dengan membuka kulit polong dan diambil biji kelor tersebut kemudian dijemur dibawah terik matahari selama kurang lebih 1 hari, diangkat lalu diletakkan di area yang teduh. Sediakan tempat penyemaian dapat di nampan semaian, pelatik polybag atau juga dapat melakukan penyemaian ditanah dengan membuat bedengan. Media diisi dengan campuran tanah dan juga pupuk kandang, dan terlebih dahulu biji direndam didalam air hangat sebelum ditanam, pilihlah biji yang tenggelam dibanding yang mengapung karena kualitasnya. Setelah memilih biji, semaikan biji di media penyemaian di tempat yang teduh, lakukan penyiraman dengan teratur dalam menjaga kelembaban dari persemaian sampai tidak terlalu basah. Kecambah akan mulai nampak ketika berumur 7-12 hari. Setelah tumbuh mencapai 15cm, pindahkan kedalam polybag yang ukurannya lebih besar hingga bibit siap dipindahkan kedalam tanam permanen. Selain dengan menggunakan biji juga dapat menggunakan teknik stek batang dengan cara potong satu tangkai dari batang Kelor dengan menggunakan pisau yang sangat tajam dengan panjang antara 30 hingga 50 cm. Tangkai yang akan dipilih untuk menjadi bibit ialah tangkai yang tidak tua dan juga tidak muda dengan memiliki diameter sekitar 3-5 cm. Pemotongan dilakukan dengan datar supaya area akar yang akan tumbuh menjadi semakin banyak. Masukkan hasil dari portongan tangkai yang akan dijadikan bibit kedalam polybag dan meletakkannya diarea yang teduh, dengan melakukan penyirama ada bibit Kelor Siapkan lubang tanam untuk budidaya Kelor ini dengan dimensi 40 cm x 40 cm dan memiliki kedalaman 30 - 40 cm yang diisi dengan pupuk kandang, dibiarkan 1 minggu sebelum melakukan penanaman. Bibit dari pohon Kelor yang telah mencapai ketinggian 30-50 cm untuk hasil dari persemaian biji bisa dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan dengan cara merobek polybag secara perlahan, kemudian masukkan bibit ke lubang tanam. Tutup kembali lubang dengan menggunakan tanah sisa yang ada di sekitaran lubang, dan padatkan. Setelah itu lakukan penyiraman. Untuk bibit dari hasil stek sendiri bisa dipindahkan jika bibit Kelor telah mengeluarkan daun yang segar dan juga akat telah tumbuh dari batang. Perawatan pohon Kelor tidak sulit, dengan melakukan penyiraman yang rutin serta pemangkasan dari batang saat diperlukan.

Daftar pustaka :

BP3K Tersono Batang 2017, http://bp3ktersonobatang.blogspot.com/2015/02/pasca-panen-tanaman-kelor.html, diakses 21 November 2019.

Aritjahja, S. 2011. Kelor sejuta khasiat. Artikel. http://www.trubusonline.co.id. Di akses 21 Nopember 2019.

Thanks to : Lalu Habibi, S.ST

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Morfologi dan Taksonomi Tanaman Kelor

Sejarah dan Manfaat Kelor